Berbeda dengan obat, suplemen memang tidak harus membuktikan keamanan produk
dan keampuhannya sebelum dijual ke pasaran. Dan sebagian besar penelitian
menunjukkan, cukup banyak produk yang tidak bisa menyediakan informasi
keamanan. Tetapi, suplemen selalu dianggap sebagai produk yang aman.
Berikut beberapa panduan untuk membeli suplemen yang aman dan dapat dipercaya :
1. Berhati-hati
Produk suplemen yang dianalisa dalam studi JAMA terutama 3 jenis produk
suplemen olahraga, pelangsing, dan peningkat gairah seksual, perlu diwaspadai.
Beberapa produk pelangsing ternyata mengandung sibutramin, obat mirip
amfetamin, yang telah dilarang di AS, Asia, dan Eropa.
2. Selektif memilih toko
Agen toko obat, apotik, dan toko khusus suplemen biasanya bertindak lebih cepat
untuk menarik barang yang ditarik dari peredaran.
3. Hati-hati tawaran harga
murah
Analisa yang dilakukan tim di Universitas Minnesota terhadap 6 jenis produk
herbal menunjukkan, makin mahal harga suplemen, makin tepat dosis yang mereka
pakai sesuai standar yang ditetapkan.
4. Jauhi suplemen Tiongkok
Lemahnya regulasi dan praktik produksi yang buruk di Tiongkok menyebabkan
kemungkinan produk mereka terkontaminasi dengan zat seperti timah.
5. Periksa tanda USP yang
telah terverifikasi
Jika terdapat verifikasi USP, (perusahaan nonprofit US Pharmacopeia) berarti
produk tersebut mengandung bahan sesuai yang tercantum dan tidak mengandung
kadar kontaminan yang terlarang.
6. Cari informasi di situs
terpercaya
Anda dapat membaca lembar fakta suplemen dari National Institutes of Healthy
Office of Dietary Supplement. Perhatikan produk-produk yang mendapat peringatan
dari FDA.
7. Konsultasi dengan ahlinya
Konsultasilah dengan apoteker atau dokter Anda untuk mengetahui efek samping
atau interaksi obat.
8. Hindari bahan-bahan yang
meragukan
Ada empat bahan yang terkait dengan efek samping yang serius, serta tidak
sepadan dengan risikonya:
1. Kava. Bahan ini telah dilaporkan menyebabkan kerusakan hati.
2. Bitter Jeruk. Bahan ini mengandung syndephrine kimia, yang telah dikaitkan
dengan serangan jantung dan stroke pada orang sehat ketika dikonsumsi sendiri
atau dikombinasikan dengan kafein.
3. Contaminated L-Tryptophan. Bahan ini terkait dengan reaksi neurotoksik.
4. Chromium. Ketika digunakan secara berlebihan, dapat mengakibatkan anemia atau bahkan gagal ginjal.